Banyak hal yang membuat aktifitas anak-anak sekarang berbeda dengan masa ketika kita kecil dulu. Mungkin masih terbayang di benak kita, betapa sering main layang-layang, mancing sekaligus mandi di sungai, mencari belut atau ikan di sawah. Ah.. itu sangatlah biasa bukan? Bila ada anak di kampung kita yang tidak biasa klayapan (keluyuran), pastilah dianggap gak gaul gitu loh! alias minder (malu sendiri).
Bagaimana dengan anak jaman sekarang? Tak hanya di kota besar atau di daerah sekalipun. Mereka kini lebih dekat dengan PS (play station), baca komik atau main game di komputer. Atau yang sejenis dan sebangsanya. Hampir-hampir jarang menikmati kebersamaan sesama kanak-kanak bermain di alam terbuka. Sebagai seorang pembina Pandu SIT, selayaknya kita mengupayakan ke dekatan adik-adik PSIT untuk kembali ke alam. Berbagai upayapun telah dilakukan. lihat saja adik-adik Pandu SIT Harapan Bunda, Semarang. begitu asyiknya mereka melakukan kegiatan di alam terbuka. Mencari jejak dengan menyusuri jalan setapak, berkubang di sawah, melewati parit dan sebagainya. Mengeluh ? pastilah di antara mereka ada yang mengeluh. Kotor Kak, katanya. Tetapi itu adalah bagian dari pembelajaran. Kecerdasan natural memang perlu senantiasa diasah dalam diri mereka. Sebagian besar dari mereka merasa senang. Kesempatan berkotor-ria mungkin ya, ungkap seorang pembina. Alhasil, kembali ke alam adalah salah satu alternatif kegiatan Pandu SIT yang perlu sering diupayakan, meski semua nampak kotor namun banyak pelajaran sekaligus pengalaman yang tak terhingga bisa diraih sekaligus oleh mereka. Mudah-mudahan anak-anak lebih dekat dengan alam dan menghargai jerih payah para petani, harap kakak pembina yang pada saat itu mendampingi adik-adik kecilnya terjun ke sawah. Kegiatan telah usai, upacara penutupan pun telah dilakukan. “Besok ke sawah lagi ya, Kak,” teriak salah seorang anak kegirangan mewakili yang lain.
SDIT Harapan Bunda yang biasa disebut SDIT Harbun didirikan pada tahun 1999. Di bawah payung Yayasan Bakti Ibu (YBI), kini telah mendapat tanggapan dan simpati yang besar dari masyarakat Semarang dan sekitarnya.
Pada tahun 2005, SDIT Harapan Bunda telah diakreditasi oleh Badan Akreditasi Sekolah Nasional dengan mendapat predikat A (nilai 93,18) dan menduduki peringkat ke-9 di kota Semarang untuk SD Negeri dan Swasta.Kemudian pada akreditasi II tahun 2009, SDIT Harapan Bunda mampu mempertahankan predikat A (nilai 94) dan menduduki ranking ke-2 di kota Semarang dan ke-7 di Jawa Tengah
News Blitz
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Barokalloh.....
BalasHapusblognya lumayan bagus.