Beberapa siswa pun mulai mengirim
perlengkapan yang akan dibawa ke Cibubur, baik dibawa sendiri maupun diantar orang tua. Tas ransel yang besar-besar dikumpulkan di depan kantor BMT Anda persis orang yang mau pindahan.
Rencananya, malam ini barang perlengkapan -baik SD maupun SMP- akan dikirim terlebih dahulu ke Cibubur, agar siswa tidak kerepotan esok harinya dan di bis tidak terlalu sesak dengan barang bawaan. Juga untuk mengantisipasi kalo-kalo ada yang belum terbawa.
Senja mulai menjelang. Anak-anak SMP yang kebagian untuk mengangkat barang-barang bawaan ke atas truk mulai gelisah. Karena sampai adzan maghrib, truk yang ditunggu-tunggu tidak nampak batang hidungnya (emang gak punya kan?). Akhirnya, menjelang isya’ truknya datang. Segera pak Dani Satpam, pak Zulfa, pak Soli, pak Hakim, dan pak Haris dibantu anak-anak SMP yang masih setia menunggu menata barang bawaan ke atas truk.
Dan seperti perkiraan semula, karena salah sambung, tidak ada seorang siswa SD yang membawa lampu emergency. Alhasil, para pembina kelimpungan dan mencoba menghubungi siswa yang mempunyai lampu emergency agar dibawa besok (10/7).
Di tengah-tengah menaikkan barang, terlintas ide untuk membawa sepeda onthel, mengingat medan jambore yang cukup luas dan diperkirakan jarak antara tenda putra dan putri berjauhan. Maka diangkutlah sepeda salah seorang guru yang ada di sekolah. Dan ternyata, sepeda ini nantinya menjadi andalan untuk transportasi di Cibubur. Malah menjadi primadona guru pembimbing.
Bersambung.....
Rencananya, malam ini barang perlengkapan -baik SD maupun SMP- akan dikirim terlebih dahulu ke Cibubur, agar siswa tidak kerepotan esok harinya dan di bis tidak terlalu sesak dengan barang bawaan. Juga untuk mengantisipasi kalo-kalo ada yang belum terbawa.
Senja mulai menjelang. Anak-anak SMP yang kebagian untuk mengangkat barang-barang bawaan ke atas truk mulai gelisah. Karena sampai adzan maghrib, truk yang ditunggu-tunggu tidak nampak batang hidungnya (emang gak punya kan?). Akhirnya, menjelang isya’ truknya datang. Segera pak Dani Satpam, pak Zulfa, pak Soli, pak Hakim, dan pak Haris dibantu anak-anak SMP yang masih setia menunggu menata barang bawaan ke atas truk.
Dan seperti perkiraan semula, karena salah sambung, tidak ada seorang siswa SD yang membawa lampu emergency. Alhasil, para pembina kelimpungan dan mencoba menghubungi siswa yang mempunyai lampu emergency agar dibawa besok (10/7).
Di tengah-tengah menaikkan barang, terlintas ide untuk membawa sepeda onthel, mengingat medan jambore yang cukup luas dan diperkirakan jarak antara tenda putra dan putri berjauhan. Maka diangkutlah sepeda salah seorang guru yang ada di sekolah. Dan ternyata, sepeda ini nantinya menjadi andalan untuk transportasi di Cibubur. Malah menjadi primadona guru pembimbing.
Bersambung.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar